Bayangkan Jika Dirimu Ada Di Banda Saat Belanda Datang
Banda Naira adalah sebuah kota kecil di Maluku Tengah, untuk pergi kesini, kita harus menggunakan pesawat atau kapal karena letaknya yang lumayan jauh dari kota Ambon. Walaupun wilayahnya terpisah oleh lautan tapi Banda Neira dulunya menjadi incaran bangsa Eropa, bahkan bangsa Eropa ingin memonopoli hasil bumi Banda. Apa itu hasil buminya? Yaitu fuli, cengkeh dan pala. Sebelum ditemukan pendingin ruangan, rempah-rempah tersebut dapat beralih fungsi seperti bahan pengawet, ketiganya dapat mengawetkan makanan, menghangatkan tubuh, bahkan menjadi penyedap makanan. Dulu rempah-remah tersebut nilainya lebih tinggi daripada emas, jadi jangan heran jika mereka diperebutkan bangsa asing. Dan kemudian banga Eropa yang meliputi, Inggris, Portugis dan Beland berebut ingin menguasai Banda.
Sebelum Eropa datang bangsa lain sudah masuk ke Banda terlebih dahulu, mereka betul-betul berdagang dengan masyarakat Banda, selama bertahun-tahun perdagangan Arab dan Cina tidak mengalami kendala dan sudah selayaknya berdagang mereka betul-betul jujur dan memegang teguh prinsip bisnis, tidak menguntungkan dan tidak merugikan.
Namun bangsa Eropa mengendus keberadaan rempah-rempah ini ketika bangsa-bangsa tersebut kembali ke negaranya masing-masing. Kemudian tak disangka, Eropa yang keingin tahuannya kuat mengikut perjalanan bangsa-bangsa ini hingga mereka menemukan Banda, Bangsa Eropa kemudian masuk dan perlahan-lahan datang, sedikit demi sedikit, mendirikan rumah-rumah, benteng-benteng pertahanan, membunuh masyarakat Banda yang melakukan perlawanan, kemudian mereka memonopoli semua hasil bumi masyarakat Banda. Masyarakat Banda yang tersisa pun pergi dari tanah kelahirannya dan mencari perlindungan, ketika tidak ada lagi masyarakat Banda yang tersisa di tanah kelahirannya sebab terusir, Belanda kemudian mendatangkan pekerja dari seluruh Indonesia ke Banda, mereka semua menjadi budak dan dipekerjakan untuk memanen rempah-rempah tersebut.
Bahkan sebuah pulau kecil bernama Rhun sampai ingin ditukar dengan Manhattan oleh Belanda untuk ganti rugi karena Inggris gagal mendapatkan Banda. namun semua kekejian dan kekejaman ini berakhir ketika mesin pendingin ditemukan, pelan-pelan Eropa meninggalkan Banda dan menyisakan kepedihan pada masyarakatnya yang tersisa. Kini kawasan Banda Neira menjadi kawasan heritage dan dilindungi oleh pmerintah, karena banyaknya bangunan bersejarah teronggok disana, tak sedikit yang tidak terawat karena minimnya perhatian pemerintah. Nah coba bayangkan, jika kamu terlahir ketika Belanda menginjakkan kaki pertama kali di Banda, bayangkan kekejian Belanda yang mereka lakukan untuk menumpas masyarakat Banda yang tidak mau mendengarkan kebijakan-kebijakan Belanda. Bayangkan ketika kamu diusir paksa oleh Belanda dari tanah kelahirannya, atau bayangkan ketika Belanda memperkerjakan kamu dengan paksa, setidaknya kita patut bersyukur telah hidup di jaman yang sudah merdeka dan bebas dari penjajahan.
Selain terdapatnya bangunan bersejarah berupa rumah ibadah, perumahan warga yang masih bertipe kolonial, benteng, museum-museum, Banda juga memilikit pesona bawah laut yang indah juga hasil laut yang melimpah. Karena dekat dengan gunung api Banda, maka pesona bawah laut Banda subur, makmur. Tidak heran banyak aktivis lingkungan melakukan penelitian disini.
Jika main ke Banda sempatkan untuk senorkeling melihat-lihat terumbu karang yang sehat dan indah, ikan-ikan hilir mudik berwarna-warni, tak heran jika Banda juga direkomendasikan sebagai daerah diving terbaik se-Indonesia. Waah penasaran banget kan jadi pengen ke Banda :D?
Bagaimana caranya ke Banda?
Untuk bisa sampai ke Banda, kalian harus mengunjugi Maluku terlebih dahulu, setelah itu kalian bisa memilih, ingin mengunjungi Banda menggunakan pesawat atau kapal. Jika dengan kapal, durasinya sekitar 8 jam, kalau naik pesawat sekitar 1 jam, harga tiketnya juga tak jauh beda. Sekitar 400 ribu untuk kapal dan 600ribuan untuk pesawat. Yang jelas kalau main ke Maluku, jangan lupakan pusat sejarah Indonesia, sebab dari Bandalah kita kemudian melakukan perlawanan dari Sabang sampai Merauke dengan Belanda, seluruh anak bangsa berjuang mengusir penjajah dari tanah air tercinta. Ayo ke Maluku!