Geliat Café Lokal

Saat berkunjung ke kota baru, apalagi kota kecil dan bukan kota tujuan wisata, saya berusaha mampir ke café lokalnya. Bukan yang sudah punya cabang di banyak kota, tetapi yang benar-benar hanya ada di daerah tersebut.

Kebetulan, saya sedang diberi kesempatan untuk menjelajah sekitar Jawa Barat. Saya tinggal di Purwakarta dan beberapa saat yang lalu sempat mampir ke Garut, dan Cianjur. Tidak seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Yogyakarta yang mudah ditemui café-café estetik, di kota-kota kecil ini paling hanya ada satu atau dua café yang menarik menurut saya.

Saya hobi nongkrong, suka minum kopi atau teh, dan makan. Karena itu, di setiap kota yang saya kunjungi biasanya disempatkan mampir ke café setempat. Senang juga mulai banyak café di daerah yang menjanjikan.

Sebelum berkunjung, saya bertanya ke orang sekitar atau teman yang ada di daerah tersebut. Jika dua dari tiga orang menyebutkan nama café yang sama, café itu akan saya coba datangi. Tidak lupa juga untuk memeriksa ulasan google atau media sosial untuk sedikit mengintip menu, harga, atau atmosfer cafénya.

Namun, meski rekomendasi dan ulasan google baik, ada kalanya saya mengurungkan niat melanjutkan nongkrong di café tersebut. Biasanya karena atmosfernya tidak cocok, tempatnya terlalu bising, atau menu yang ada tidak sesuai ekspektasi.

Meski begitu, saya merekomendasikan tiga café lokal ini, yang layak didatangi saat mengunjungi kota yang bersangkutan.  

  • Hutan Jati Café and Gelato Purwakarta

Café bernuansa hutan jati tetapi di tengah kota. Itulah Hutan Jati Café and Gelato. Sebidang kebun jati yang disulap menjadi tempat nongkrong yang modern, kekinian, tetapi kental nuansa alamnya. Rasanya seperti nongkrong di hutan.

Kita duduk di bawah pohon jati yang tinggi dan setiap berjalan kita menginjak daun-daun jati yang gugur. Paling senang sambil duduk dan mendongak ke atas. Hanya ada pohon, daun, dan awan. Tempat yang cocok untuk melamun.

Menunya juga variatif. Dari makanan berat Nusantara hingga Western, makanan ringan, juga kopi, teh, jus, dan racikan minuman khas lainnya. Beberapa kali saya datang ke sini dan makanan atau minumannya tidak pernah gagal. Favorit saya adalah pizzanya. Tipe pizza tipis dengan taburan keju atau peperoni.

Tempat ini juga cocok untuk anak-anak. Selain karena lahannya yang luas sehingga bebas untuk berlarian, terdapat wahana permainan seperti trampolin dan mobil-mobilan.

Paling senang ke sini kalau weekend karena ada live music. Paling repot di saat hujan. Karena area indoor-nya terbatas.

  • Bumi Upi Garut

Mampir ke sini karena ingin makan siang sekaligus nongkrong di Garut. Seorang teman merekomendasikan tempat ini. Terletak di tengah kota Garut, tempat ini mudah dicapai. Kalau Hutan Jati Café and Gelato mengawinkan konsep alam dan modern, Bumi Upi sangat kental nuansa vintage-nya.

Kita bisa melihat TV tabung yang menayangkan acara-acara jaman dulu. Saat saya berkunjung, TVnya sedang memutar Doraemon dan telenovela Amigos x Siempre. Kalau kamu tahu, fix ketauan umurnya berapa.

Nuansa vintage juga diperkuat dengan deretan buku-buku lawas, keramik lantai, peralatan makan, rak buku, meja dan kursi. Kita serasa masuk ke mesin waktu. Namun, semuanya terawat dan tertata dengan baik. Seperti pulang ke rumah nenek.

Nama-nama menunya juga unik. Nasi Ayam Omongan Tetangga (nasi ayam pedas, sepedas omongan tetangga), nasi dangdutan (nasi dengan lauk pauk lengkap semeriah dangdutan), bakso yang ditukar (bakso bakar karena bosan dikuahi), dan sejenisnya. Tersedia juga camilan, kopi, teh, jamu, dan minuman segar lainnya.

Ini seperti warteg dicampur warkop yang naik kelas. Harganya juga terjangkau sekali. Puas banget perut dan hati, karena banyak sudut cantik yang instagrammable banget.

  • Sela Kopi Cianjur

Kalau main ke Cianjur, café ini layak dikunjungi. Ada 3 cabang di Cianjur. Saya mendatangi pusatnya yang terletak di tengah kota. Café ini tempat nongkrong kekinian warga Cianjur. Kalau malam selalu ramai dan ada live music-nya.

Sayangnya, saya datang di siang hari saat café baru buka. Tentu saja masih sepi. Terletak di halaman sebuah rumah besar dan toko, café ini terlihat nyaman. Terasa seperti nongkrong di teras rumah teman. Beberapa tempat duduk dibuat permanen terbuat dari semen atau disusun  seperti tribun. Konsep industrialis yang cocok diusung café outdoor.

Kali ini karena ingin nongkrong, saya pesan es latte tanpa gula. Surprisingly, kopinya enak. Saya bayangkan kalau malam pasti suasananya lebih menyenangkan. Kalau ada kesempatan ke Cianjur, pasti mampir lagi di malam hari dengan mencoba minuman lainnya yang terlihat enak.


Share via :
Only member can wowing to this article. Register now here