9 Tradisi Unik Perayaan Halloween di Dunia: Bagian 2

Petualangan horror kita apakah berhenti Jepang? Tentu tidak. Masih ada beberapa perayaan Halloween menarik di berbagai negara. Siapa tahu akan menjadi destinasi selanjutnya saat Halloween tahun depan!
Austria
Masyarakat Austria merayakan Seelenwoche, atau Pekan Semua Jiwa, sekitar 30 Oktober dan 8 November. Sebenarnya merupakan hari libur yang tenang. Sebagian besar melakukan kebaktian gereja. Namun, ada satu tradisi Halloween yang terkenal di Austria. Mereka meninggalkan roti, air, dan lentera pada 31 Oktober malam. Persis seperti yang dilakukan anak-anak untuk Sinterklas pada Malam Natal. Mereka percaya bahwa malam Halloween penuh dengan energi kosmis. Persembahannya ditujukan untuk jiwa pengembara.
Seperti di AS, Halloween juga waktu untuk labu di Austria. Alih-alih mengukirnya, masyarakat Austria fokus ke menanam, memamerkan, dan memakan labu tersebut.
Italia
Halloween di Italia memadukan tradisi Celtic dan AS. Tradisi Celtic disaksikan langsung oleh orang Italia kuno ketika Kekaisaran Romawi menaklukkan negara-negara Celtic. Namun, permen, kostum, dan lentera labu semakin populer, begitu pula pesta Halloween di bar dan restoran. Trick-or-treat atau dolcetto o scherzetto, juga sedang populer. Meskipun anak-anak Italia pergi dari toko ke toko untuk mengumpulkan camilan kecil daripada mengetuk pintu rumah tetangga.
Mengalahkan rumah berhantu di tempat lain, orang Italia mengatur tur ke situs kuno seperti Katakombe dan kastil di malam Halloween. Mereka juga berbondong-bondong ke taman hiburan untuk acara bertema teror.
Sejumlah kota menganggap Halloween sangat serius. Mereka mengenakan dekorasi menakutkan dan menjadi tuan rumah berbagai acara. Mulai dari pemutar api, pembaca kartu tarot, hingga kontes Miss Strega (Nona Penyihir), serta jalan-jalan horor melalui Passage of Terror.
Berikut tempat populer untuk merayakan Halloween. Pertama, Corinaldo di wilayah Marche untuk Festa della Streghe artinya Pesta Penyihir atau Festival Penyihir. Selanjutnya di Triora, Liguria, kota yang menjadi tuan rumah pengadilan penyihir terakhir di Italia selama masa Renaisans. Terakhir, di Borgo a Mozzano, Tuscany. Perayaannya berpusat di Ponte della Maddalena, juga dikenal sebagai Ponte del Diavolo atau Jembatan Setan.

Filipina
31 Oktober adalah hari raya All Saints’ Day di Filipina. Fokusnya kepada keluarga dibanding pesta Halloween di Amerika. Seluruh hari libur dimaksudkan untuk menghormati kerabat yang telah meninggal. Keluarga akan menyalakan lentera dan mengunjungi makam tempat orang yang mereka cintai dimakamkan. Banyak yang meninggalkan persembahan makanan, bahkan ada yang berkemah. Meskipun demikian, mereka juga berparade, berpesta, serta tradisi Halloween lainnya yang familiar di Manila dan kota-kota besar.
Kota-kota kecil sering mengadakan acara trik-or-treat untuk anak-anak. Toko-toko menyediakan camilan kecil untuk mereka kumpulkan. Perlahan-lahan, trik-or-treat menggantikan praktik pangangaluluwa. Sebuah tradisi yang masih lazim dilakukan pedesaan. Sekelompok anak keliling ke rumah-rumah menyanyikan lagu-lagu Natal tentang jiwa untuk meminta sedekah. Biasanya berupa uang atau makanan.
Namun, kini kebanyakan anak-anak mengenakan kostum yang menakutkan. Tradisi Halloween di Filipina mulai bergeser. Seharusnya, hari ini adalah liburan keluarga untuk menghormati orang-orang terkasih, bukannya merayakan hantu.
Isle of man
Isle of Man adalah pulau semi-otonom milik Kerajaan Inggris yang terletak di tengah Laut Irlandia. Mereka menyelenggarakan festivalnya sendiri pada malam Halloween: Hop-tu-Naa atau Manx Halloween. Seperti Samhain, liburan dimulai untuk menyambut panen dan Tahun Baru Celtic.
Namun seperti di Irlandia kini, 31 Oktober telah diAmerikanisasi di Isle of Man. Namun, Manx Halloween pasti akan melibatkan aktivitas seperti mengukir lentera dari lobak dan berkeliling ke berbagai rumah sambil menyanyikan lagu-lagu daerah kuno. Kota-kota kecil mengadakan festival di seluruh pulau yang memadukan Hop-tu-Naa dan Halloween AS.

Meksiko
Dari semua perayaan musim gugur yang terkait dengan roh dan kehidupan setelah kematian, Día de los Muertos di Meksiko adalah yang paling terkenal. Berlangsung pada 1 dan 2 November, acara ini menggabungkan ritual Pribumi Aztec dengan Hari Semua Orang Kudus Katolik dan Hari Semua Jiwa.
Keluarga membangun ofrenda atau altar, menghias dengan bunga marigold, tengkorak gula, lilin, dan foto di samping hidangan dan minuman favorit orang yang meninggal. Perayaan publik sangat rumit, mulai dari prosesi dan parade di Mexico City hingga acara Oaxaca yang diisi dengan musik dan tarian. Di saat yang sama, liburan ini bersifat sangat pribadi, berpusat di rumah dan kuburan tempat keluarga berkumpul untuk mengenang dan merayakan kehilangan mereka.
Guatemala
Pada 1 November, kota Sumpango dan Santiago Sacatepéquez mengubah kuburan mereka menjadi tempat festival. Keluarga-keluarga berkumpul di antara kuburan untuk menerbangkan layang-layang buatan tangan berukuran besar. Beberapa diantaranya membentang hampir 60 kaki, sekitar 18 meter. Untuk membawa pesan ke dunia roh.
Hari ini terkait dengan tradisi All Saints, tetapi praktiknya bersifat unik di Guatemala, karena berakar pada kepercayaan pribumi dan Katolik. Layang-layang tersebut dibuat dari kertas dan bambu. Kemudian, dihiasi dengan desain geometris yang berani, potret, atau pesan yang berubah setiap tahun. Menerbangkannya adalah upaya komunal. Dimana keluarga-keluarga berpiknik di dekat kuburan dan seluruh lingkungan datang untuk menonton.
https://matadornetwork.com/read/halloween-traditions-around-world/
