Keuntungan traveling ala ransel bersama anak dan orang tua

Liburan ala ransel atau liburan pergi mandiri bersama keluarga? Hmmmm, pasti banyak yang bilang ribet, susah mengaturnya dan lain-lain. Bahkan ada quote yang pernah saya baca “Pergilah sesering mungkin sebelum kamu menikah”, lha memangnya setelah menikah dan punya anak kita tidak bisa pergi lagi? Memangnya kenapa dengan keluarga dan anak? Banyak sekali sebenarnya keuntungan pergi berlibur bersama keluarga, beberapa diantaranya adalah:

Melatih anak mandiri

Biasakan anak untuk membawa dan mempersiapkan ransel atau tasnya sendiri, biarkan mereka mempersiapkan dan memikirkan kebutuhannya sendiri, nanti setelah mereka siap baru kita pilah mana yang diperlukan dan mana yang ditinggal dan mana yang kurang.

Traveling mandiri bersama anak dan orang tua

Membiasakan anak memakai transportasi umum.

Bila pergi ala ransel kebanyakan kita selalu memakai transportasi umum sehingga anak dapat mengenal transportasi umum di berbagai daerah dan kota. Seperti saat kami ke Jakarta, saat itu kami menggunakan moda transportasi Trans Jakarta dan Bajaj.

Lebih mudah dan hemat

Biasanya orang tua lebih perhatian kepada keluarga, sehingga biasanya saat bepergian orang tua selalu mempersiapkan makanan dan minuman sehingga kita tidak terlalu memikirkan konsumsi. Misalkan saat kami berlibur ke Singapore dan menyewa apartemen, para ibu-ibu mempersiapkan sarapan dengan menanak nasi dan membuat telur goreng dan sosis goreng yang di beli di mini market. Sehingga menghemat pengeluaran.

Menambah keakraban

Bepergian bersama orang tua dan saudara atau sepupu akan menambah rasa kekeluargaan dan kebersamaan sekaligus belajar bertoleransi terhadap sesama saudara bila biasanya bertemu hanya beberapa jam saja dengan bepergian ini akan bertemu dan berinteraksi selama beberapa hari sehingga keakraban akan semakin terjalin.

Menambah kualitas hubungan suami istri

Kadang ada saatnya bila kita hanya bepergian berdua saja dengan suami atau istri kita. Hal ini bisa sekaligus dijadikan momen dimana menambah kualitas hubungan antara suami dan istri, anggap saja bulan madu kembali. Sehingga saat kembali berada di rumah suasana rumah tangga akan semakin harmonis.

Mengurangi beban ingatan

Dengan banyaknya peserta semakin banyak tugas yang bisa didelegasikan misal bagian konsumsi pada nenek, bagian itinerary pada ayah, bagian perlengkapan pada ibu dan lain sebagainya.

Mudah untuk dokumentasi

Bila kita pergi sendiri pasti bingung cara untuk mendokumentasikan perjalanan kita, tapi bila pergi dengan berbanyak orang kita tidak perlu sering-sering menggunakan tongsis karena cukup minta pada saudara atau ayah atau ibu kita untuk mem-foto-kan kita. Hal ini cukup sering saya lakukan, dimana biasanya bila pergi banyak orang kamera yang dibawa tentu juga cukup banyak sehingga saat hendak foto tinggal minta saja. Nanti saat sudah dirumah baru saling share memori card yang ada.

Nah tulisan diatas hanyalah beberapa contoh saja dari sekian banyak keuntungan bepergian bersama keluarga. Jadi tidaklah benar bahwa bepergian hanya bisa dilakukan saat masih muda dan belum menikah. Sudah banyak contoh travel blogger yang melakukan bepergian bersama pasangan atau keluarga yang hingga kini masih sangat aktif untuk terus melanglang dunia bersama pasangan atau keluarganya. Salah satu contohnya adalah www.rodadanroti.com Family Travel Blogger dan masih banyak lagi bukti bahwa backpacker masih bisa dilakukan setelah menikah dan punya anak.


Share via :
Only member can wowing to this article. Register now here