Belajar dari Singapura
Catatan perjalanan - experience - tentang betapa "wow" nya :
*S.I.N.G.A.P.O.R.E.*
Yuk kita obyektif aja, bila kita ingin membangun (menuju, menggagas) negara maju (sejahtera) bagi Indonesia. Artinya kita musti mau secara fair, belajar dari negara lain yang sudah maju lebih dulu. Setidaknya kita mau mengakui kekurangan negeri kita, dan memetik hikmah (pengalaman) negeri tetangga, sebelum kita belajar kemajuan negeri-negeri besar seperti Amerika dan Eropa, atau Australia.
Mari kita tengok lebih dulu, SINGAPORE (SG). Kenapa negeri yang didirikan oleh Lee Kuan Yew dan dilanjutkan oleh puteranya, LEE HSIEN LONG, kita pilih untuk komparasi ?
Jawaban subyektifnya adalah lantaran saya paling sering ke negeri Singa ini, dan selalu penasaran - setelah mengamati 8 tahun mutakhir, meski bukan studi analisis formal.
Dan secara obyektif, kita semua tahu, sekurangnya dari berita media cetak, TV, on line atau hanya sekedar cerita perjalanan teman, Singapore (SG) adalah negeri yang menarik untuk kita kunjungi, sebagai destinasi sekaligus menengarai (indikasi) negeri sejahtera yang berkemajuan. Yuk kita kupas dengan pendekatan akronim - kata demi kata.
S.I.N.G.A.P.O.R.E.
S = Sinergy (Sinergi)
Sinergi adalah saling mengisi dan melengkapi perbedaan untuk mencapai Hasil Lebih Besar daripada Jumlah bagian per bagian.
Singapore (SG) adalah negeri yang dibangun dengan tatanan sinergi, antara satu hal dengan hal yang lain, sehingga menjadi "terhubung dan saling melengkapi".
Contoh : Bus diadakan dengan menyambung hubungkan antara pejalan kaki, pengguna sepeda, motor, mobil, hingga kapal laut dan pesawat terbang ; dari atau menuju ke bus. Semua sirkulasi perjalanan bisnis, wisata atau dinas, baik rombongan atau personal bisa berlansung tertib dan disiplin, nyaris tanpa ada pelanggaran, dari atau ke sisi manapun.
Begitupun terminal bus, bandara dan mall serta appartement atau condomonium, hampir pasti, selalu dibangun secara sinergi antara unit satu dengan unit lainnya, sehingga saling melengkapi. Melihat penataan fisik begitu rupa, saya menduga, "sinergi" adalah juga pasti menjadi kata kunci penataan sistem kebijakan eksekutif, legislatif dan yudikatif. Hingga masalah perijinan di berbagai sektor atau dinas, cukup melalui satu pintu (sinergi).
I = Integrity (integritas)
Integritas adalah konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan yang dijunjung tinggi serta dijalani penuh spotifitas dan konsekuen.
Singapore dibangun, baik fisik maupun sistem manajemen negara dan swastanya dengan suatu sikap integritas (konsisten dan teguh dalam pendirian). Artinya, pemimpin negeri ini bukan orang yang hipokrit atau munafik ; hukum, keadilan dan kesejahteraan benar-benar diwujudkan (ditegakkan). EQUALITY BEFORE THE LAW (semua diperlakukan sama di mata hukum). Semua pihak, eksekutif, legislatif, apalagi yudikatif dan didukung semua penduduknya, SG benar-benar bertekad LAW ENFORCEMENT (penegakan hukum) berdasar kebenaran, keadilan dan kepastian. Tak ada yang bisa ditawar atau dikompromikan.
N = Nationalism (nasionalisme)
Nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara (dalam bahasa Inggris nation) dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia yang mempunyai tujuan atau cita-cita yang sama dalam mewujudkan kepentingan nasional, dan nasionalisme juga rasa ingin mempertahankan negaranya, baik dari internal maupun eksternal.
Warganegara Singapore dengan pride (bangga) menyebut dirinya adalah "Singaporean" (warga Singapore), meski sesadar-sadarnya mereka adalah kumpulan dari berbagai asal suku dan bangsa, antara lain : Melayu, China, India, Jepang, Banglades, Philipina, Indonesia dan sedikit bangsa Amerika, Eropa dll. Mereka juga punya sistem pengelolaan negara yang mantap dan dipercaya oleh warga negaranya, bahkan oleh penduduk asing yang tinggal di sana. Kepada citizen, Singapore juga menerapkan wajib "pendidikan" militer, ini adalah juga bukti nasionalisme yang tinggi.
G = Good Governance
Tata laksana pengelolaan negara yang baik adalah seperangkat proses (yang diberlakukan) dalam organisasi negara ; jika dipatuhi, dapat mengurangi penyalah-gunaan wewenang kekuasaan dan korupsi.
Singapore - nampak kasat mata dalam wujud kebijakan transportasi, pertamanan, kebersihan, keamanan (secure), bangunan apartemen atau residensiil (perumahan) ; semua ditata sedemikian rupa sehingga memberi rasa NYAMAN dan AMAN bagi warga negara, teristimewa bagi warga asing yang sedang berkunjung ke negeri Singa ini. Bisa terlihat sepeda-sepeda on line tergeletak begiru saja di hampir setiap sudut kota. Begitupun burung-burung dan kucing, boleh ikut hidup bebas bersama warga, tanpa ada yang mengusik.
Satu lagi, para pejabat legislatif yang mewakili suara rakyat di Parlemen SG, konon bisa ditemui dengan mudah, sebab secara resmi dan terbuka, setiap anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di sana, membuka "jam praktek", kapan rakyat (konstituen) yang dulu memilih bisa menemui dan complain atas berbagai hal yang kurang memuaskan, akibat kebijakan goverment. Jangan harap bisa KORUPSI di negeri ini, hukum langsung menjerat dan rakyat menyergap. Habislah koruptor.
A = Association (asosiasi)
Adalah persatuan atau perkumpulan berdasarkan kesepatan ide, gagasan atau latarbelakang yang sama, menuju cita-cita sejahtera.
Sekali lagi, inilah "pride" bagi Singapore yang mengajak rakyatnya sepakat membangun negara sejahtera - WELFARE STATE. Maka terbentuklah negara kota yang indah dengan berbagai prasarana dan sarana gedung, jembatan, jalan, pelabuhan, bandara, apartemen yang bisa dinikmati dengan aman dan nyaman oleh warga penduduknya. Semua berjalan dan dijalankan dengan tertib serta disiplin tinggi. Segala elemen dan komponen negara yang color full ini, sukarela sebagai Singaporean taat terhadap segala peraturan negara, karena negara juga telah menyejahterakan rakyatnya. Sungguh sebuah asosiasi yang simbiosis mutualistis.
Pernahkah anda melihat antrean panjang yang tertib, atau melihat orang duduk berdiri bergerombol sambil merokok di satu titik, atau juga orang menyilakan tempat duduknya di Bus, juga di MRT, begitupun berdiri antri di lajur kiri memberi kesempatan orang melintas di lajur kanan dalam eskalator ? .. Itu saya lihat di SG.
P = Progresive (progresif)
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “progresif” diartikan sebagai ke arah kemajuan ; berhaluan ke arah perbaikan keadaan sekarang (tentang politik) ; dan bertingkat-tingkat naik (tentang aturan pemungutan pajak dan sebagainya). Sederhananya, “progresif” adalah perubahan menuju arah perbaikan.
Yang nampak di mata saya, SG selalu - siang malam - terus membangun dan berbenah. Namun seiring dengan itu, gedung dan fasilitas publik, seperti BUS dan MRT atau LRT juga dirawat (maintenance and service), sehingga sarana publik itu selalu dalam keadaan prima, layak, aman dan nyaman digunakan oleh warga negara maupun warga asing - wisatawan yang terus meningkat dari tahun ke tahun.
Dalam bidang politik, mengingat SG adalah negara dengan citizen "warna-warni" etnis, bangsa dan agama, yang mana asal muasal awal sejarahnya adalah tanah Temasik milik orang Melayu, maka juga membuat komitmen nasional : Presiden dipilih secara bergantian, dari satu etnis ke etnis yang lain. Saat ini Presidennya adalah orang Melayu. Ini dilakukan demi kebaikan dan kemajuan negeri. Tak heran kalau lagu kebangsaan SG adalah MAJULAH SINGAPURA.
O = Opportunity (oportunitas)
Opportunity (oportunitas), menurut kamus besar bahasa Indonesia berarti kesempatan yg baik untuk berbuat sesuatu ; bisa juga bermakna "waktu yg tepat" atau peluang.
Ya. Singapore adalah peluang atau kesempatan, baik bagi citizen bahkan juga bagi imigran atau pelancong yang datang ke Singapore. Di luar Amerika, Eropa dan Australia atau Rusia, juga Cina, maka setidaknya bagi orang Indonesia, Singapore adalah "surga" jalan-jalan dan belanja. Sekurang-kurangnya Singapore punya Studio UNIVERSAL, Rafles Hotel, Marina Bay, Masjid Sultan (Arab Street), Bugis, Little India dan China Town. Selain itu Singapore juga ada destinasi wisata Pendidikan, Botanical Garden, Orchid Garden, Singapore Zoo dan Bird Park. Selain itu lagi, investasi appartement tentu juga menarik bagi para investor. Pendek kata, Singapore adalah "surga" kecil bagi siapapun.
R = Referentie (Referensi)
Kata referensi berasal dari bahasa Inggris yaitu refer to yang berarti merujuk. Sehingga, referensi dapat diartikan sebuah rujukan yang menggambarkan informasi dari sumber yang terkait.
Nah, Singapore (nama resmi: Republik Singapura) adalah sebuah negara pulau di lepas ujung selatan Semenanjung Malaya, 137 kilometres (85 mil) di utara khatulistiwa di Asia Tenggara. Negara ini terpisah dari Malaysia oleh Selat Johor di utara, dan dari Kepulauan Riau, Indonesia oleh Selat Singapura di selatan. SG adalah pusat keuangan terdepan ketiga di dunia dan sebuah kota dunia kosmopolitan yang memainkan peran penting dalam perdagangan dan keuangan internasional. Pelabuhan SG adalah satu dari lima pelabuhan tersibuk di dunia.
Perdana Menteri pertama, Lee Kuan Yew (bahasa Mandarin: 李光耀, Pinyin: Lǐ Guāngyào, lahir di Singapura, 16 September 1923 – meninggal di Singapura, 23 Maret 2015 pada umur 91 tahun) adalah Perdana Menteri Singapura dari tahun 1959 – 1990. Ia tetap menjadi tokoh politik yang berpengaruh di Singapura sejak pengunduran dirinya sebagai perdana menteri. Semasa pemerintahan Goh Chok Tong, Lee menjabat sebagai Menteri Senior. Ia juga pernah punya jabatan Menteri Mentor, sebuah jabatan baru yang dibentuk di bawah kepemimpinan anaknya, Lee Hsien Loong, yang menjadi PM ketiga pada 12 Agustus 2004.
Yang pasti, meski kecil, SG banyak menjadi referensi atau rujukan negara-negara ASEAN atau bahkan ASIA TENGGARA. Harus diakui, Indonesia juga banyak belajar dari SG, walau Indonesia lebih dulu merdeka 20 tahun sebelum SG.
E = Elegant (elegan)
Arti kata elegan adalah elok, rapi, anggun, luwes. Singapore sangat cocok disebut sebagai negara kota yang elegan. Tanpa melebihkan, memang demikian adanya.
Bila kita landing di Changi, obyektif, bandara ini memang elok, rapi, anggun dan luwes, berasa kita sedang berada di lingkungan hotel bintang tujuh Dubai, atau tak kalah cantiqnya dengan corridor hotel Rafles di Marina Bay, malah sejujurnya lebih elegan dari Sydney International Airport. Begitu keluar dari pesawat, jalan sedikit, setelah itu, kita boleh langsung "melaju" di atas travellator (horizontal escalator) yang mengantar kita menuju pemeriksaan IMIGRASI. Begitu selesai, kita bakal langsung disambut pengambilan bagasi yang mungkin sudah berputar come back 3 kali, cepat dan akurat. Wuuiiihhhh .. wow .. amaziing. Bagai welcoming party, bandara Changi adalah penyambut tamu yang cantiq nan molek, sekaligus ramah dan sopan - sejauh tamu yang datang tidak mencurigakan dan berpenampilan teroris (ha..ha..haaaa ..)
Nah, itulah catatan saya - breakdown 9 akronim huruf dari S.I.N.G.A.P.O.R.E. yang semoga fairly menggambarkan "negara kecil kemarin sore", namun benar-benar di depan mata kita - full color - telah membuka belalak mata dunia, keunggulan SG yang wow !!!
@silabasoeki - mywow / wewowtravel.com