Apa yang terjadi kalau di bandara ada teroris dan pesawat terbang mendarat darurat?

“MayDay…. May Day…… May Day, pesawat Camar Air bermesin ganda dengan tujuan Juanda International Airport mengalami gagal mesin, mohon bantuannya”

Berita diterima, silahkan landing, bantuan sudah dipersiapkan….”

Bayangkan apa yang ada di benak kamu saat mendengar pilot yang ada di pesawat mengucapkan kalimat itu pada menara pengawas di bandara terdekat. Saya sempat ikut merinding saat mendengar percakapan itu. 

Simulasi jatuhnya pesawat

Kalimat diatas adalah secuplik pembicaraan antara pilot Camar Air dengan menara pengawas versi saya, karena aslinya udah lupa MC-nya bilang nya gimana. Ya, ini adalah sebuah simulasi pendaratan darurat pesawat Camar Air di bandara International Juanda.

Semua traveler pasti sudah akrab dengan yang namanya bandara udara, malah yang sering bepergian pasti sudah mengenal bandara dari ujung kanan sampai ujung kiri.

Tetapi kita sebagai orang awam pasti taunya hanya sebatas kulitnya saja, mungkin jarang yang berpikir mengenai berbagai pekerjaan dan petugas yang ada dibandara, terutama yang menyangkut keselamatan penumpang.

Kita taunya cuma kalo udah kecelakaan maka yang menolong pasti tim SAR dan penyelidikannya dilakukan oleh KNKT (Komisi Nasional Keselamatan Transportasi). Padahal untuk mengantisipasi segala macam bencana dan kecelakaan, tiap-tiap bandara pasti sudah mempunyai prosedur baku yang akan diterapkan pada saat terjadi bencana atau kecelakaan pesawat.

Ternyata bandara di Indonesia ngga kalah hebat dengan luar negri, baik peralatannya, petugasnya maupun prosedurnya sudah sangat profesional, dan hebatnya lagi setiap beberapa waktu diadakan simulasi kecelakaan pesawat terbang, ancaman terorisme, kebakaran dan berbagai jenis ancaman yang ada di bandara, dan itu semua bakal dinilai apakah semua petugas sudah  sesuai dengan prosedur yang ada dalam menjalankan tugas penyelamatan tersebut.

Saya sendiri baru mengetahui ini semua setelah berkesempatan mengikuti acara tersebut. Selain menambah pengetahuan juga seperti masuk dalam film action,seakan-akan ada di universal studios hahahaha.

Kembali ke cerita awal yah, jadi pertama kali disinyalir ada gerombolan terorisme yang akan meledakkan bandara Juanda. Tetapi terorisnya akhirnya tertangkap dan dilumpuhkan. Ada juga yang berhasil meloloskan diri tetapi akhirnya bisa ditembak mati oleh pasukan khusus. Bom juga ditemukan dan segera dilumpuhkan oleh pasukan gegana.

Eh ternyata cobaan masih berlanjut hotel transit yang berada di kawasan bandara ada yang terbakar salah satu kamarnya. Untungnya semua karyawan sudah siap dengan masing-masing tugasnya, ada yang membantu memadamkan, ada yang membantu evakuasi tamu, dan menenangkan tamu dll.

Puncak dari simulasi adalah jatuhnya pesawat Camar Air karena gagal engine seperti yang saya tulis diatas, tim SAR dan regu pemadam kebakaran siap sedia untuk penyelamatan dengan dibantu dari berbagai pihak. Ternyata Team pemadam kita cukup hebat, hampir sama dengan yang biasa kita lihat difilm-film hehehe. Selain peralatannya sudah sesuai standar international  juga petugasnya sudah terlatih sesuai SOP.

Hanya dalam hitungan detik setelah pesawat jatuh, team pemadam sudah tiba dilokasi dan melakukan penyelamatan. Ada yang berusaha memadamkan api, ada yang membuat tenda darurat untuk relokasi penumpang. ambulance juga secara sigap membantu membawa penumpang yang membutuhkan pertolongan pertama ke Rumah Sakit. Tidak ketinggalan Heli dari Tim Basarnas wira-wiri membawa korban yang membutuhkan penanganan cepat.

Penanganan bencana telah sesuai prosedur. Semoga kejadian yang asli tidak pernah ada ya. Salutnya meski tidak pernah ada kejadian,  Tim Penyelamat harus selalu siap sedia 24 jam.

Setidaknya dengan tulisan ini kita sebagai traveler tau kalo ternyata bandara di Indonesia sudah sangat profesional dalam menangani segala macam bentuk bencana dan kejahatan terorisme. 


 

 

Share via :
Only member can wowing to this article. Register now here